Kamis, 30 Oktober 2014

SATUAN PEMBELAJARAN PENYAKIT OSTEOPOROSIS (INDIVIDU)

­SATUAN PEMBELAJARAN
PROMOSI KESEHATAN
PENYAKIT OSTEOPOROSIS
(INDIVIDU)





Di Susun Oleh :
NAMA          : DANIZ FIKHRI
NIM               : 2011084
KELAS         : II A


Pembimbing :
AMINUDINBENG, SKM, M.KEP


POLTEKKES PROVINSI BENGKULU
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2012/2013

BAB I
PENDAHULUAN

A.      PENGKAJIAN
1.      FAKTOR PREDISPOSISI
a.      Umur
Pak Suryadi, 52 tahun, pekerjaan petani memiliki penghasilan Rp.300.000/bulan, pendidikan SMP. Pak Suryadi sejak dulu telah mengalami penyakit osteoporosis dan penyakit osteoporosisnya akan kambuh jika terlalu banyak bekerja dan sering pulang larut malam dan hal lainnya yang membuat penyakitnya kambuh. Penyakit osteoporosisnya telah dirasakan oleh pak Suryadi selama 3 tahun yang lalu.
Di rumah pak Suryadi belum pernah memeriksa ataupun mengobati penyakitnya tersebut, hanya saja hanya memakai obat gosok yang di beli dari warung jika terasa sakit. Karena tidak tahan dengan penyakitnya pak Suryadi akhirnya memeriksa penyakitnya kerumah sakit atas saran dari keluarganya. Pak Suryadi baru pertama kali kerumah sakit, karena sebelumnya tidak pernah ada masalah kesehatan yang serius.

b.      Pengetahuan dan persepsi klien tentang penyakitnya.
1) Pak Suryadi tidak banyak tahu tentang penyakit osteoporosis serta cara
     perawatan dan pengobatannya
2) Pak Suryadi belum pernah mendapat informasi tentang penyakit Osteoporosis
3) Pak Suryadi mempunyai persepsi tentang penyakitnya yaitu karena lelah
     bekerja dan terlalu banyak pekerjaan.


c.       Kepercayaan klien tentang kesehatan yang berhubungan dengan agama
   Pak Suryadi beragama Islam, dan tidak  ada kepercayaan klien yang berhubungan dengan agama bertentangan dengan kesehatan seperti : memakai obat gosok, mengkomsumsi obat obatan.

d.      Kepercayaan klien tentang kesehatan yang berhubungan dengan budaya
   Pak Suryadi tinggal di suatu daerah atau wilayah yang masyarakatnya tidak begitu memiliki kepercayaan yang bertentangan/merugikan kesehatan bahwa penyakit osteoporosis hanya kecapekan bekerja, terlalu banyak bekerja hal ini di anggap biasa, bapak Suryadi juga berpendapat sama seperti masyarakat pada umumnya.

e.       Keadaan fisik
   BB badan pak Suryadi 65 kg, TB : 168 cm, TTV : TD : 140/90 mmHg, P : 22 x/menit, N : 88 x/menit, dan S : 37,5 derajad C. sendi terasa sakit/nyeri, sulit untuk digerakkan, pak Suryadi tanpak meringis jika penyakitnya kambuh.

f.       Kesiapan belajar
   Pak Suryadi mengatakan bahwa ia tidak begitu tertarik untuk mempelajari tentang penyakitnya mengapa terjadi nyeri/terasa sakit, tetapi ia mengatakan ingin sekali untuk sembuh. Saat di rumah sakit pak Suryadi agak tampak sulit untuk menggerakkan bagian tubuhnya dan meringis kesakitan, dan ia

mengatakan masih sanggup untuk diberi penyuluhan oleh perawat dan ia akan datang lagi mendengarkan penyuluhan saat kondisi fisiknya agak membaik.
   Pak Suryadi mengatakan agak sedikit cemas/takut tentang penyakitnya saat dilukukan pengkajian dan bapak Suryadi dalam keadaan sadar penuh dan tidak dalam pengaruh obat.
   Pak Suryadi dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan sudah percaya dan mampu berkomunikasi dengan perawat/tenaga kesehatan yang lain.

g.      Motvasi belajar
   Motivasi pak Suryadi untuk mempelajari/penyakitnya agak  kurang tetapi atas bujukan keluarga terutama istri, akhirnya pak Suryadi mau dan penasaran dengan penyakitnya tersebut.

h.      Kemampuan belajar
   Pak Suryadi mempunyai kemampuan menulis dan membaca dengan baik. Ketika di beri buku bacaan tentang osteoporosis dan meminta membacanya, pak Suryadi dapat menjelaskan kembali inti dari buku tersebut. Ia mengatakan lebih menyukai belajar dengan tanya jawab dan bahan bacaan yang bergambar karena mudah diingat.




2.      Pengkajian Faktor Pemungkin
Di rumahsakit atau di puskesmas, khususnya di ruang pelayanan kesehatan perawat dan meminta membacanya, pak Suryadi dapat menjelaskan kembali inti dari buku tersebut dan sudah bekerja selam 12 tahun. Alat bantu penyuluhan berupa pamflet, bookor, flipchard.
Rumah pak Suryadi agak dekat dengan puskesmas dan dapat ditempuh dengan naik sepeda motor sekitar 25 menit dengan biaya Rp.5000,-. Sedangkan jarak rumah sakit sekitar 15 km, jika naik kendaraan bermotor memakan waktu lebih kurang 1 jam dengan biaya Rp.25.000,-

3.      Pengkajian Faktor Penguat
Pak Suryadi tinggal bersama istrinya bernama ibu Ani. Ibu Ani punya pandangan yang positif tentang penyakit suaminya, sehingga dapat memberikan dorongan dan dukungan moril kepada pak Suryadi dan memdorong pak Suryadi agar mau mendengar kan penyuluhan dan untuk memeriksakan diri.








B.       DIAGNOSA KEPERAWATAN INDIVIDU
1.      Kurangnya pengetahuan Pak Suryadi tentang penyakit osteoporosis berhubungan dengan kurangnya terpaparnya informasi
No

Individu/ keluarga
Masalah
Penyebab
Tanda
1
Kurangnya Pengetahuan
Individu
Kurangnya pengetahuan pak suryadi
Kurangnya keterpaparan tentang informasi tentang penyakit osteoporosis
1.  Pak Suryadi mengatakan tidak tahu tentang cara menangani penyakit osteoporosis
2.  Pak Suryadi belum pernah mendapatkan informasi terhadap penyakit osteoporosis





BAB II
SATUAN PEMBELAJARAN
(SATPEL)
Diagnosa Keperawatan           :  Kurangnya pengetahuan pak Suryadi tentang penyakit                               
                                                   osteoporosis berhubungan dengan kurangnya terpaparnya  
                                                   informasi      
Pokok bahasan                        :  Gangguan system muskuloskletal
Sub pokok bahasan                 :  Perawatan Penyakit Osteoporosis
Hari/tanggal                            :  Senin/04-Januari-2013
Waktu                                                 :  08.00 s/d 09.00 WIB
Tempat                                    :  Di rumah pak Suryadi
                                                   Jln. Bhakti Husada. Komplek pepabri blok B1 no 04. 
                                                   Lingkar Barat
Sasaran                                    :  Pak Suryadi
Pemberi materi                        :  Daniz Fikhri (Mahasiswa poltekkes Provinsi Bengkulu                                     
                                                   Tingkat II Semester III, Jurusan  Keperawatan)

A.      TUJUAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum ( TPU )
     Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan kurang lebih 30 menit, pak Suryadi 
     diharapkan dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit osteoporosis



2. Tujuan Pembelajaran Khusus ( TPK )
     a. Peserta dapat menjelaskan pengertian osteoporosis
     b. Peserta dapat menjelaskan tentang macan-macam osteoporosis
     c. Peserta dapat menjelaskan tentang faktor penyebab dari osreoporosis
     d. Peserta dapat menyebutkan beberapa gejala dari osteoporosis
     e. Peserta dapat mengetahui sedikit diagnosa sementara setelah tau akan gejala
         osteoporosis
     f. Peserta dapat menyebutkan cara pencegahan dan pengobatan osteoporosis

B.  Media
     1. LCD
     2. Laptop
     3. Leaflet osteoporosis

C.  Metode
     1. Ceramah
     2. Diskusi




D. Kegiatan Pembelajaran/Penyuluhan
Tahap
Kegiatan Pemberian Materi
Kegiatan Sasaran
Media

1. Pendahuluan
(5      Menit)
1.    Memberikan salam
2.    Memperkenalkan diri
3.    Kontrak waktu
4.    Persepsi
5. Menjelaskan cakupan materi
    yang  akan disampaikan
   6.  Menjelaskan TIU dan TIK
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan

Memperhatikan
Flip chard & Lembar balik

2. Penyampaian Materi
(20 Menit)
 INDIVIDU
   7. Menjelaskan materi penkes dari
       awal sampai akhir, yaitu terdiri
       dari :
a.       Menjelaskan  pengertian
Osteoporosis
b.      Menjelaskan macam-macam osteoporosis
c.       Menjelaskan factor penyebab osteoporosis
d.      Menjelaskan tanda dan gejala osteoporosis
e.       Menjelaskan Pencegahan osteoporosis

f.       Menjelaskan pengobatan tradisional osteoporosis  
  8. a. Memberi kesempatan kepada
          sasaran untuk bertanya

      b. Memberikan tanggapan yang
          positif atas pertanyaan  
          sasaran
      c. Menjawab pertanyaan sasaran
  9. Melakukan Evaluasi
      a. Menanyakan tentang :
1)      Menanyakan pengertian  penyakit Osteoporosis
2)      Menanyakan tanda & gejala penyakit osteoporosis
3)      Menanyakan cara pencegahan terhadap penyakit osteoporosis
b. Mengingatkan jawaban dari        
    sasaran, untuk
    didokumentasikan pada  
    format evaluasi




Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan


Memperhatikan

Bertanya tentang materi yang telah dijelaskan
Memperhatikan


Memperhatikan


Menjawab

Menjawab

Menjawab


Menjawab



Lembar balik














Lembar balik





Lembar balik

3. Penutup
(5 Menit)

10. Menyimpulkan pendidikan
    kesehatan yang telah diberikan
    kepada individu secara ringkas
11. Kontrak waktu berikutnya, bila
      ada
12. Mengucapkan salam

Memperhatikan


Memperhatikan

Menjawab Salam

Lembar balik





C. Evaluasi
a. Menyampaikan materi tentang pengertian ostreoporosis ?
b. Menyebutkan penyebab penyakit osteoporosis ?
c. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit osteoporosis ?
d. Menyebutkan bahaya dari penyakit osteoporosis ?
e. Menyebutkan tentang cara pencegahan penyakit osteoporosis ?
f. sebutkan Obat-obatan penyakit osteoporosis ?
g. Sebutkan cara pembuatan obat tradisional ?

D. Referensi
Suddarth & Brunner. 2002. Keperawatan Medikal – Bedah. Jakarta : EGC
Wijaya Kesuma, H (2005). Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Penyakit Osteoporosis. Jakarta: Penebar Swadaya.

BAB III
OSTEOPOROSIS
A. Pengertian
              Osteoporosis adalah kelainan dimana terjadi penurunan massa tulang total. Terdapat perubahan pergantian tulang homeostasis normal, kecepatan resopsi tulang lebih besar dari kecepatan pembentukan tulang, mengakibatkan penurunan massa tulang total.
Osteoporosis sering mengakibatkan fraktur kompresi vertebra torakalis dan lumbalis, fraktur daerah kolum femoris dan daerah trokhanter, dan patah tulang colles pada pergelangan tangan.
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
Osteoporosis sering disebut tulang keropos. Tulang keropos sering terjadi tanpa keluhan yang berarti. Osteoporosis adalah penyakit dengan pengurangan massa tulang,  sehingga tulang menjadi rapuh dan risiko fraktur (patah tulang) meningkat.

B. Tanda dan Gejala
      1.  Terjadi gangguan proses pengerasan tulang pada tulang panggul dan taji-taji ruas
            tulang belakang
3.      Sakit didaerang panggul. Rasa nyeri biasanya hanya tempat dan tidak menyebar, dan bertambah berat bila mendapat tekanan atau beban
4.      Massa tulang yang rendah




      4.  Pemadatan ruas tulang yang luas biasanya memperlihatkan gejala yang 
             membengkak, sering terjadi perlahan-lahan atau menahun pada ruas tulang
             belakang
5.      Kulit mengerut biasanya timbul pertama-tama pada kulit dada bagian bawah dan bagian atas perut.

C. Faktor penyebab Osteoporosis  
Pada usia 80 tahun, massa tulang trabekular waita berkurang 40%, pria 13%. Menopause dan usia lanjut adalah penyebab utama osteoporosis, penyebab lainnya adalah :
1.      Kadar testosterone rendah
2.      Kecenderungan genetic
3.      Penyakit lain
4.      Obat – obatan
5.      Berat badan rendah
6.      Pola makan buruk
7.      merokok
8.      mengkomsumsi alcohol yang berlebihan
9.      kurang olahraga (Rebecca, 2007)





D. Pencegahan
     Pencegahan osteoporosi meliputi:
- Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi
   kalsium yang cukup
- Melakukan olah raga dengan beban
- Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).
                       
                                    Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Sebaiknya semua wanita minum tablet kalsium setiap hari, dosis harian yang dianjurkan adalah 1,5 gram kalsium.
            Olah raga beban (misalnya berjalan dan menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang. Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang.





E. Pengobatan Tradisional Osteoporosis
     Bahan :
  1. cengkih (Syzygium Biji aromaticum)
  2. Jahe merah (Zingiber officinale)
  3. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
  4. Kapulaga (Amomum cardamomum)
  5. Lada (piper nigrum)
  6. Lada (Piper nigrum)
  7. Madu
  8. Air
Cara pembuatan :
  1. Lumatkan atau haluskan 10 gram biji cengkeh, 20 gram jahe merah, 30 gram kacang hijau, 10 gram kapulaga, 20 gram kayu manis, dan 15 gram lada hingga halus
  2. Rebus hasil lumatan tersebut dengan 4 gelas air.
  3. Angkat rebusan setelah mendidih dan air tersisa setengahnya.
  4. Saring rebusan setelah dingin untuk mendaptkan airnya.
  5. Ramuan siap di gunakan.
Cara penggunaan ramuan herbal :
  1. Minum air rebusan sehari 2 kali, pagi dan sore masing-masing 1 gelas setiap kali minum,dengan sebelumnya tambahkan 1 sendok madu agar rasannya enak.
  2. Lakukan secara teratur.

Obat tradisional China
            Obat tradisional china untuk penyakit osteoporosis adalah mengkonsumsi ubi jalar (ketela) warna kuning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar