TINJAUAN KASUS
SINDROM STEVEN JHONSON
No Register :
0573xxx
Ruangan :
Melati
Tgl Masuk : 15
juni 2013
Tgl Pengkajian : 15 juni 2013
Diagnosa Medis :
Sindrom Steven Jhonson
1)
Pengkajian
a.
Identitas klien dan Keluarga
Nama
Pasien : An. B
Umur : 6 Tahun
Jenis
Kelamin : laki-laki
Pekerjaan : -
Alamat : Jl. Hibrida 10
Bengkulu
Penanggung
Jawab : Tn. S
Alamat :
Jl. Hibrida 10 Bengkulu
Hubungan dengan Klien : Ayah
b.
Keluhan Utama :
Kulit
melepuh di seluruh tubuh
c.
Riwayat Kesehatan
1)
Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien An. B masuk ke ruangan Melati RSUD M. Yunus
Bengkulu pada tanggal 15 juni 2013 pukul
08.00 WIB dengan keluhan klien pasien mengeluh tubuhnya terasa panas disertai
dengan demam, gelisah, pusing, dan mual, setelah itu disusul muncul
bercak-bercak kemerahan awalnya muncul di muka kemudian menyebar ke seluruh
tubuhnya. Lama kelamaan muncul benjolan berisi cairan di seluruh tubuhnya.
Benjolan yang berisi cairan tersebut bertambah banyak
dan bertambah besar ukurannya. Pasien
juga mengeluhkan perih pada bibirnya disertai rongga mulut terasa bengkak.
Pasien juga mengeluh munculnya bercak-bercak kehitaman. Pasien mengalami
kesukaran makan akibat nyeri dengan skala nyeri 2. Pasien juga mengeluhkan rasa
pedih dan banyaknya cairan kental yang keluar dari matanya yang menyebabkan
matanya susah untuk membuka matanya. Pada
saat dilakukan pengkajian pada tanggal 15 juni 2013 pukul 09.00 WIB didapatkan TTV,
TD: 100/70 mmHg, RR: 18 x/mnt, N: 55 x/mnt, S: 380 C
2)
Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya pasien belum pernah masuk ke RS M. Yunus Bengkulu dengan penyakit
seperti ini sebelumnya. Riwayat alergi (-), asma (-), Hipertensi (-), Diabetes
Mellitus (-).
3)
Riwayat Kesehatan Keluarga
Di keluarga pasien tidak ada yang mengalami penyakit keturunan
ataupun penyakit menular lainnya.
4)
Riwayat Psikososial
Klien merasa malu dengan penyakit yang dialaminya, klien tampak
murung dan tidak mau berkomunikasi dengan perawat dan lingkungan sekitar.
- Riwayat Kebiasaan Sehari-hari
No
|
Kebiasaan
|
Dirumah
|
Di Rumah Sakit
|
1
2.
3.
4.
|
Nutrisi
a.Makan
-
Frekuensi
-
Porsi
-
Jenis
-
Masalah
b.Minum
-
Frekuensi
-
Jumlah
-
jenis
minuman
-
Eliminasi
a.BAK
-
kebiasaan
-
warna
-
bau
b.BAB
- Kebiasaan
- Warna
- Konsistensi
- Gangguan
Pola Istirahat Tidur
- Kebiasaan
- memakai selimut
- memakai bantal
- gangguan
Pola Hygiene Tubuh
-
frekuensi
-
pakai
sabun
-
frekuensi
-
pakai
pasta gigi
-
frekuensi
-
pakai
shampoo
-
Pola
Aktivitas
|
3 x sehari
1 porsi
Nasi, sayur
Tidak ada
4-5 gelas per hari
500-600 cc/hari
Air putih, dan teh
3-4 x/hari
Kuning Jernih
Khas
1 x/hari
Kuning
Lembek
Tidak ada
5-6 jam/hari
Ya
Ya
Tidak ada
2x/hari
Ya
Saat mandi
Ya
Saat mandi
Ya
mandiri
|
3x sehari
1/2 porsi
Nasi lunak
ada
3-4 gelas per hari
375-500 cc/hari
Teh dan Air putih
2-3 x/hari
Kuning jernih
Khas
1 x/hari
Kuning
Lembek
Tidak ada
4-5 jam/hari
Ya
Ya
Tidak bisa tidur dengan nyenyak karena
gangguan sekitar kulit
tidak/dilap
tidak
Saat mandi
Ya
Saat mandi
Ya
Dibantu
|
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan yang
dilakukan terhadap seluruh system tubuh yang dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi yang terdiri dari :
a) Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos Metis
TTV
Suhu : 380 C
Nadi : 55 x/m
TD : 100/70 mmHg
RR : 18 x/m
b) Kepala
Inspeksi :Rambut
kotor,Tidak ada ketombe dan luka di kulit kepala, Ujung rambut tidak bercabang
dan tidak kusam, Tidak ada lesi.
Palpasi :Tidak ada
nyeri tekan
c) Mata
Pemeriksaan
subyektif : Proyeksi sinar kurang baik, erosi pada mata
Pemeriksaan obyektif: konjungtivitis, terdapat sekret di
kelopak mata, kelopak mata normal
(pasangan simetris, kulit normal, tepi kelopak ada sekret), bola mata normal
(pasangan sejajar, gerakan normal, ukuran normal), sklera (warna merah), iris
(warna coklat, pasangan simetris,)
d)
Hidung
Inspeksi : Bentuk tulang hidung lurus,
Tidak ada secret, Tidak ada pembesaran chonchanasalis, Tidak ada polip.
Palpasi: Tidak ada
sinus
e)
Mulut
Inspeksi :Mukosa bibir lembab, terdapat erosi, terdapat mukosa
eritema
f)
Telinga
Inspeksi :Daun telinga bagian belakang bersih, Tidak ada
secret yang mengeras, Tidak ada keluhan nyeri pada telinga bagian dalam..
g)
Leher
Palpasi :Tidak ada pembesaran kelenjar tonsil, Tidak ada
bendungan vena jugolaris, Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
h)
System respirasi
Inspeksi :Pola nafas normal/Eupnoe, Bentuk rongga dada
normal, Tidak ada retraksi otot-otot bantu pernafasan, Frekuensi pernafasan
normal (18x /menit)
Palpasi :Pergerakan dada kanan dan kiri simetris
System kardiovaskuler: Frekuensi denyut jantung normal
84x /menit,
System perkemihan: BAK lancar
Inspeksi : Warna urine kuning jernih, Bau urine khas
System pencernaan
Inspeksi : Frekuensi BAB 1x sehari
System persyarafan: Normal
Kulit: Turgor kulit elastic dan permukaan tidak gersang, terdapat
ruam di seluruh tubuh.
i)
Genetalia
Inspeksi
:Tidak ada kotoran, testis berjumlah 2 buah,
Palpasi
:Tidak terdapat nyeri tekan
j. Status
Lokalis
Lokasi Ruam : Seluruh tubuh
Distribusi : Universal
Ruam : Vesikel eritematosa (+), Bula eritematosa (+), Plak eritematosa (+), Erosi (+), Krusta (+), Purpura (+), hemorragic crust (+) pada bibir.
Lokasi Ruam : Seluruh tubuh
Distribusi : Universal
Ruam : Vesikel eritematosa (+), Bula eritematosa (+), Plak eritematosa (+), Erosi (+), Krusta (+), Purpura (+), hemorragic crust (+) pada bibir.
e.
Pemeriksaan Penunjang
1. laboratorium
Parameter
|
Nilai satuan
|
Nilai normal
|
Leukosit
|
5,1
103/uL
|
4,8-10,8
|
Sel darah merah
|
4,97
106/uL
|
M:
4,7-6,1
F: 4,2-5,4 |
Hemoglobin
|
15,4
g/dl
|
M:
14-18
F: 12-16 |
Hematokrit
|
41,7
%
|
M:
42-52
F: 37-47 |
Bil. Total
|
1,3
mg/dl
|
<
1,0
|
SGOT
|
239,0
u/l
|
9-25
|
SGPT
|
227,0
u/l
|
7-30
|
Protein total
|
6,4
g/dl
|
5,7-8,4
|
Albumin
|
2,9
g/dl
|
3,1-4,3
|
f.
Penatalaksanaan
1. Borax Gliserin 10%
2. Salap anti gatal
3. Methylprednisolone 2 x 125 mg (IV)
4. Ranitidin 50 mg IV
5. Omeprazole 2 x 1 vial (IV)
6. CTM 3 x 4 mg (P.O)
7. Obat tetes mata
1. Borax Gliserin 10%
2. Salap anti gatal
3. Methylprednisolone 2 x 125 mg (IV)
4. Ranitidin 50 mg IV
5. Omeprazole 2 x 1 vial (IV)
6. CTM 3 x 4 mg (P.O)
7. Obat tetes mata
ANALISA
DATA
Nama Pasien : An.
B No Reg. : 0573xxx
Umur : 6 tahun Ruangan : Melati
No
|
Data Senjang
|
Interpretasi
Data
|
Masalah
|
1.
2.
3.
|
DO :
- Klien tampak gelisah - Klien tampak
kepanasan.
- Skala nyeri 2
DS :
- Pasien mengatakan mengeluhkan rasa pedih dan banyaknya cairan
kental yang keluar dari matanya yang menyebabkan matanya susah untuk membuka
matanya
DO:
- tampak timbul
bintik-bintik
berwarna merah
- tampak muncul
benjolan
berisi cairan di
seluruh tubuhnya
DS :
- Klien mengeluhkan
perih pada bibirnya
- Klien mengatakan
mengeluh munculnya bercak-bercak kehitaman
DO:
- Klien tampak badan terasa panas disertai tubuh
demam
- klien
tampak pusing dan mual
- klien tampak mengeluhkan perih pada bibirnya
disertai rongga mulut terasa bengkak
DS :
- Pasien
mengatakan mengalami kesukaran makan akibat nyeri. Pasien juga mengeluhkan
rasa pedih
|
Peningkatan Respon Radang
↓
Kerusakan integritas jaringan
↓
Respons lokal: eritema, vesikel dan bula
↓
Kerusakan sarap perifer
↓
Nyeri
Reaksi hipersensitif III
↓ Degranulasi sel mast
↓
Kerusakan jaringan/kapiler
↓
Neotrofil
tertarik
↓
Fogositosis
sel yang rusak
↓
Terjadi
pelepasan enzim
↓
Siklus
peradangan pada kulit
↓
Vasikel,
bula, purpura
Kerusakan jaringan pada organ sasaran
↓
Trias gangguan pada kulit, mukosa
↓
Respons inflamasi
Sistemik
↓
Gangguan gastrointestinal demam Malaise
↓
Ketidakseimbangan nutrisi
|
Nyeri
Gangguan Intergritas kulit
Ketidakseimbangan
nutrisi
|
DIAGNOSA
Nama Pasien : An.
B No Reg. : 0573xxx
Umur : 6 tahun Ruangan : Melati
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tgl Masalah Muncul
|
Paraf dan Nama Jelas
|
Tgl Masalah Teratasi
|
Paraf dan Nama Jelas
|
1.
2.
3.
|
Nyeri b.d
kerusakan jaringan lunak, emosi jaringan lunak.
Kerusakan pada integritas kulit b.d.
lesi dan reaksi inflamasi lokal
Ketidakseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan b.d. intake tidak adekuat efek sekunder dari kerusakan krusta pada mulut |
15 juni 2013
15 juni 2013
15 juni 2013
|
Œ
Daniz
Œ
Daniz
Œ
Daniz |
|
|
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien : An.
B No Reg. : 0573xxx Umur : 6 tahun Ruangan : Melati
No Dx
|
Tgl/Jam
|
Tujuan dan
Kriteria Hasil
|
Rencana Tindakan
|
Rasional
|
1
2
3.
|
Sabtu, 15 juni
2013
08.00 WIB
Sabtu, 15 juni
2013
09.00 WIB
Sabtu 15 juni
2013
09.00 WIB
|
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
1 x 24 jam diharapkan nyeri dapat berkurang.
Kriteria hasil :
- Klien tidak tampak
gelisah lagi
- Klien tidak tampak
kepanasan lagi.
- Skala nyeri 0
- Pasien tidak
mengatakan lagi mengeluhkan rasa pedih dan banyaknya cairan kental yang
keluar dari matanya yang menyebabkan matanya susah untuk membuka matanya
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
5 x 24 jam diharapkan nyeri dapat berkurang.
Kriteria hasil :
- tidak tampak timbul
bintik-bintik berwarna
merah lagi
- tidak tampak muncul
benjolan berisi cairan di
seluruh tubuhnya lagi
- Klien tidak
mengeluhkan perih
pada bibirnya lagi
- Klien
tidak mengatakan
mengeluh munculnya bercak-bercak kehitaman lagi.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
5 x 24 jam diharapkan persepsi
penglihatan dapat teratasi
Kriteria Hasil :
- Klien tampak badan terasa panas disertai tubuh demam
- klien tampak pusing
dan mual
- klien tampak mengeluhkan perih pada bibirnya
disertai rongga mulut terasa bengkak
DS :
- Pasien
mengatakan mengalami kesukaran makan akibat nyeri. Pasien juga mengeluhkan
rasa pedih
|
1. Kaji nyeri
dengan pendekatan PQRST
2. Jelaskan dan bantu pasien dengan tindakan pereda nyeri nonformakologi dan
noninvasive
3. Lakukan manajemen
nyeri keperawatan :
·
Atur posisi fisiologi
·
Istirahatkan klien
·
Manajemen lingkungan : lingkungan tenang dan batasi pengunjung.
·
Ajarkan teknik relaksasi
pernapasan dalam
·
sentuhan.
·
Kolaborasi dengan dokter, pemberian analgetik.
1.
Kaji
kerusakan jaringan kulit yang terjadi pada klien
2.
Lakukan
tindakan peningkatan integritas jaringan
3.
Lakukan
oral higiene
4.
Tingkatan
asupan nutrisi
5.
Evaluasi
kerusakan jaringan dan perkembangan pertumbuhan jaringan
6.
Lakukan
intervensi untuk mencegah komplikasi
7.
Kolaborasi
untuk pemberian antibiotik
1.
Kaji status
nutrisi pasien, turgor kulit, badan dan derajat penurunan berat badan,
integritas mukosa oral, kemampuan menelan, serta riwayat mual/muntah.
2.
Evaluasi
adanya alergi makanan dan kontraindikasi makanan.
3.
Fasilitas
pasien memperoleh diet biasa yang disukai pasien (sesuai indikasi).
4.
Lakukan dan
ajarkan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan, serta sebelum dan sesudah
intervensi / pemeriksaan peroral.
5.
Fasilitas
pasien memperoleh diet sesuai indikasi dan anjurkan menghindari asupan dari
agen iritan.
6.
Berikan
makan dengan perlahan pada lingkungan yang tenang.
7.
Anjurkan
pasien dan keluarga untuk berpartisipasi dalam pemenuhan nutrisi.
8.
Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk menetapkan komposisi dan jenis diet yang tepat.
|
1.
Menjadi
parameter dasar untuk mengetahui sejauh mana intervensi yang diperlakukan dan
sebagai evaluasi keberhasilan dari intervensi manajemen nyeri keperawatan.
2.
Pendekatan
dengan menggunakan relaksasi dan nonfarmakologi lainnya telah menunjukkan
keefektifan dalam mengurangi nyeri.
·
Posisi
fisiologi akan meningkatkan asupan O2 ke jaringan yang mengalami
peradangan. Pengaturan posisi idealnya adalah pada arah yang berlawanan
dengan letak dari lesi.
· Istirahat diperlukan selama pase akut. Kondisi ini akan
meningkatkan suplai darah pada jaringan yang mengalami peradangan.
· Lingkungan tenang akan menurunkan stimulus nyeri
ekternal dan pembatasan pengunjung akan membantu meningkatkan kondisi O2
ruangan yang akan berkurang apabila banyak pengunjungyang berbeda di
ruangan.
· Meningkatkan asupan O2 sehingga akan
menurunkan nyeri sekunder dari peradangan.
· Manajemen sentuhan pada saat nyeri berupa sentuhan
dukungan psikologis dapat membantu menurunkan nyeri. Masase ringan dapat
meningkatkan aliran darah dan dengan otomatis membantu suplai darah dan oksigen
ke area nyeri dan menurunkan sensai nyeri.
· Analgetik memblok lintasan nyeri sehingga nyeri
akan berkurang.
1.
Menjadi
data dasar untuk memberikan informasi intervensi perawatan yang akan
digunakan.
2.
Perawatan
lokal kulit merupakan penatalaksanaan keperawatan yang penting. Jika
diperlukan berikan kompres hangat, tetapi harus dilaksanakan dengan hati-hati
sekali.
3.
Tindakan
oral higiene perlu dilakukan untuk menjaga agar mulut selalu bersih. Rongga
mulut harus dicatat serat
dilaporkan. Vaselin (atau salep yang diresepkan dokter) dioleskan pada bibir.
4.
Diet TKTP
diperlukan untuk meningkatkan asupan dari kebutuhan pertumbuhan jaringan
5.
Apabila
masih belum mencapai dari kreteria evaluasi 5 x 24 jam, maka perlu dikaji
ulang faktor-faktor mmenghambat pertumbuhan dan perbaikan dari lesi
6.
Perwatan
ditempat khusus untuk mencegah infeksi. Monitor dan evaluasi adanya tanda dan
gejala komplikasi.
7.
Pemberian
antibiotik untuk infeksi dengan catatan menghindari pemberian sulfonamide dan
antibiotik yang sering juga sebagai penyebab SJS misalnya penisilin,
cephalosporin. Sebaiknya antibiotik yang diberikan berdasarkan hasil kultur
kulit, mukosa, dan sputum.
1. Memvalidasi dan menetapkan derajat masalah untuk
menetapkan pilihan intervensi yang tepat.
Berat badan pasien ditimbang setiap hari (jika perlu gunakan timbangan
tempat tidur).
2. Beberapa pasien mungkin mengalami alergi terhadap
beberapa penyakit lain, seperti diabetes melitus, hipertensi, gout, dan
lainnya yang memberikan manifestasi terhadap persiapan komposisi makanan yang
akan diberikan.
3. Memperhitungkan keinginan individu dapat memperbaiki
asupan nutrisi.
4. Menurunkan rasa tak enak karena sisa makanan atau bau
obat yang dapat merangsang pusat muntah.
5. Asupan minuman mengandung kafein dihindari karena
kafein adalah stimulan sistem saraf pusat yang mengikatkan aktivitas lambang
dan sekresi pepsin.
6. Pasien dapat berkonsentrasi pada mekanisme makan tanpa
adanya distraksi / gangguan dari luar.
7. Meningkatkan kemandirian dalam pemenuhan asupan nutrisi
sesuai dengan tingkat toleransi individu
8. Merencanakan diet dengan kandungan nutrisi yang adekuat
untuk memenuhi peningkatan kebutuhan energi dan kalori sehubungan dengan
status hipermetabolik pasien.
|
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Nama Pasien : An.
B No Reg. : 0573xxx Umur : 6 tahun Ruangan : Melati
Tgl/Jam
|
No Dx
|
Tindakan Keperawatan
|
Respon Hasil
|
Paraf & Nama Jelas
|
Sabtu 15 juni 2013
10.30
WIB
Sabtu
15 juni 2013
10.30
WIB
Sabtu
15 juni 2013
10.30
WIB
|
1
2
3.
|
1. Kaji nyeri dengan
pendekatan PQRST
2. Lakukan manajemen
nyeri keperawatan :
· Atur posisi fisiologi
·
Istirahatkan klien
·
Manajemen lingkungan : lingkungan tenang dan batasi pengunjung.
·
Ajarkan teknik relaksasi
pernapasan dalam
·
sentuhan.
·
Kolaborasi dengan dokter, pemberian analgetik.
1.
Mengkaji kerusakan jaringan kulit yang terjadi pada
klien
2.
Melakukan tindakan peningkatan integritas jaringan
3.
Melakukan oral higiene
4.
Meningkatan asupan nutrisi
5.
Mengevaluasi kerusakan jaringan dan perkembangan
pertumbuhan jaringan
6.
Melakukan intervensi untuk mencegah komplikasi
1.
Mengkaji status nutrisi pasien, turgor kulit, dan
derajat penurunan berat badan, integritas mukosa oral, kemampuan menelan,
serta riwayat mual/muntah.
2.
Mengevaluasi adanya alergi makanan dan kontraindikasi
makanan.
3.
Memfasilitas pasien memperoleh diet biasa yang
disukai pasien (sesuai indikasi).
4.
Melakukan dan ajarkan perawatan mulut sebelum dan
sesudah makan, serta sebelum dan sesudah intervensi / pemeriksaan peroral.
5.
Memfasilitas pasien memperoleh diet sesuai indikasi
dan anjurkan menghindari asupan dari agen iritan.
6.
Memberikan makan dengan perlahan pada lingkungan
yang tenang.
7.
Menganjurkan pasien dan keluarga untuk berpartisipasi
dalam pemenuhan nutrisi.
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menetapkan komposisi dan jenis diet yang tepat.
8.
Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menetapkan
komposisi dan jenis diet yang tepat.
|
1. Skala nyeri 1-2
terasa perih
· Posisi yang diharapkan sudah dilakukan
· Klien sudah istirahat dengan tenang.
· Lingkungan yang aman dan tenang sudah diciptakan
· Teknik relaksasi napas dalam sudah di
ajarkan pada klien.
· Klien tampak tenang dengan diberikan nya
messase ringan
· Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
analgetik sudah dilakuan
1. Seluruh tubuh klien timbul bintik-bintik
kehitaman
2. Tindakn peningkatan integritas jaringan
sudah diberikan seperti kompres hangat
3. Mulut klien sudah bersih
4. Diet TKTP sudah diberikan kepada klien
guna meningkatkan asupan dari kebutuhan
5. Faktor-faktor yang menghambat pertumbuhan
dan perbaikan dari lesi sudah di kaji
6. Monitor dan evaluasi adanya tanda dan
gejala komplikasi dan pemantauan tanda vital sudah di catat.
1. Menghitung jumlah kalori perhari dan
pencatatan semua intake, serta autput yang akurat sudah dilakukan
2. Klien tidak ada alergi terhadap makanan
3. Diet biasa yang disukai klien sudah
diketahui
4. Setiap klien selesai makan klien selalu
membersihkan mulut sesuai dengan yang diharapakan
5. Asupan minuman yang mengandung kafein
sudah dihindari oleh klien.
6. Klien makan dikit demi sedikit tetapi
sering dan lingkungan yang tenang sudah di ciptakan.
7. Keluarga telah berpartisipasi dalam
pemenuhan akan kebutuhan nutrisi klien
8. Kolaborasi dengan ahli gizi sudah
dilakukan dan merencanakan diet yang dibutuhkan sudah ditentukan
|
Œ
Daniz
Œ
Daniz
Œ
Daniz
Œ
Daniz
Œ
Daniz
Œ
Daniz Œ Daniz
Œ
Daniz
Œ
Daniz
Œ
Daniz
Œ
Daniz
Œ
Daniz
Œ
Daniz eka
Œ
Daniz
Œ
Daniz
Œ
Daniz
Œ
DaniZ
Œ
Daniz
Œ
Daniz
Œ
Daniz |
EVALUASI KEPERAWAATAN
Nama Pasien : An.
B No Reg. : 0573xxx Umur : 6 tahun Ruangan : Melati
Tgl
|
No. Dx
|
Catatan
Perkembangan
|
Paraf
|
15 juni 2013
|
1
|
S : Pasien masih mengatakan lagi mengeluhkan rasa pedih dan banyaknya
cairan kental yang keluar dari matanya yang menyebabkan matanya susah untuk
membuka matanya
O : - Klien tampak gelisah
- Klien tampak kepanasan lagi.
- Skala nyeri 1-2
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjudkan intervensi
1,2,3
|
Œ
Daniz |
15 juni 2013
|
2
|
S : Klien masih mengatakan mengeluh munculnya bercak-
bercak kehitaman.
O :
- tampak timbul bintik-bintik berwarna merah
- tampak muncul benjolan berisi
cairan diseluruh tubuhnya
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjudkan intervensi 1,2,3,4,5,6,7
|
Œ
Daniz |
15 juni 2013
|
3
|
S : Pasien mengatakan
mengalami kesukaran makan akibat
nyeri. Pasien juga mengeluhkan rasa pedih
O :
- Klien tampak badan
terasa panas disertai tubuh
demam
- klien tampak pusing dan
mual
- klien tampak mengeluhkan
perih pada bibirnya
disertai rongga mulut terasa bengkak
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjudkan intervensi 1,2,3,4,5,6,7,8.
|
Œ
Daniz |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar