MODUL IV-F
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN KURANG PERAWATAN DIRI
Bencana tsunami yang terjadi beberapa waktu lalu di NAD Aceh menyebabkan
terjadinya masalah kesehatan. Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah yang
timbul. Pada pasien gangguan jiwa yang kronis sering mengalami ketidakpedulian
merawat diri yang merupakan gejala negatif hal ini menyebabkan pasien
dikucilkan dalam keluarga maupun masyarakat.
Modul ini akan membahas cara-cara merawat pasien dengan kurang perawatan
diri (tidak peduli terhadap perawatan diri) agar pasien dan keluarga mempunyai
kemampuan merawat pasien di rumah.
A.
Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini diharapkan
saudara dapat :
1. Melakukan pengkajian pada pasien kurang
perawatan diri
2. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien
kurang perawatan diri
3. Melakukan tindakan keperawatan untuk
pasien kurang perawatan diri
4. Melakukan tindakan keperawatan untuk
keluarga pasien kurang perawatan diri
5. Melakukan evaluasi kemampuan pasien dan
keluarga dalam merawat kurang perawatan diri
6.
Mendokumentasikan hasil asuhan
keperawatan
B.
Pengkajian
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi
akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari
ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri
secara mandiri, dan toileting {Buang Air Besar (BAB)/Buang Air Kecil(BAK)}
secara mandiri.
Untuk mengetahui apakah pasien mengalami masalah kurang perawatan
diri maka tanda dan gejala dapat diperoleh melalui observasi pada pasien yaitu:
- Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.
- Ketidakmampuan berhias/berdandan, ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan.
- Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai dengan ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makan tidak pada tempatnya.
- Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri, ditandai dengan BAB/BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK
C. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data yang didapat ditetapkan diagnosa
keperawatan :
Kurang Perawatan Diri : - Kebersihan diri
- Berdandan
- Makan
-
BAB/BAK
D.
Tindakan keperawatan
1. Tindakan keperawatan untuk pasien
a.
Tujuan:
1) Pasien
mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
2) Pasien
mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
3) Pasien
mampu melakukan makan dengan baik
4) Pasien
mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
b. Tindakan keperawatan
1) Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri
Saudara dapat melakukan tanapan tindakan yang meliputi:
a)
Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.
b) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga
kebersihan diri
c) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan
diri
d) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga
kebersihan diri
2) Melatih pasien berdandan/berhias
Saudara sebagai perawat dapat melatih pasien
berdandan. Untuk pasien
laki-laki tentu harus dibedakan dengan wanita.
Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :
a)Berpakaian
b)
Menyisir rambut
c)Bercukur
Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
a)
Berpakaian
b)
Menyisir rambut
c)
Berhias
3) Melatih pasien makan secara mandiri
Untuk melatih makan pasien Saudara dapat melakukan tahapan sebagai berikut:
a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b)
Menjelaskan
cara makan yang tertib
c) Menjelaskan cara merapihkan peralatan
makan setelah makan
d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan
yang baik
4) Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara
mandiri
Saudara dapat melatih pasien untuk BAB dan
BAK mandiri sesuai tahapan berikut:
a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah
BAB dan BAK
c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB
dan BAK
SP1 Pasien: Mendiskusikan
pentingnya kebersihan diri, cara-cara merawat
diri
dan melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah
ini
ORIENTASI
“Selamat pagi,
kenalkan saya suster R”
”Namanya siapa, senang
dipanggil siapa?”
”Saya dinas pagi di
ruangan ini pk. 07.00-14.00. Selama di rumah sakit ini saya yang akan merawat
T?”
“Dari tadi suster
lihat T menggaruk-garuk badannya, gatal ya?”
” Bagaimana kalau kita
bicara tentang kebersihan diri ? ”
” Berapa lama kita berbicara
?. 20 menit ya...?. Mau dimana...?. disini aja ya. ”
KERJA
“Berapa kali T mandi dalam sehari? Apakah T
sudah mandi hari ini? Menurut T apa kegunaannya mandi ?Apa alasan T sehingga
tidak bisa merawat diri? Menurut T apa manfaatnya kalau kita menjaga
kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa
ya...?, badan gatal, mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga
kebersihan diri masalah apa menurut T
yang bisa muncul ?” Betul ada kudis, kutu...dsb.
“Apa yang T
lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja T menyisir rambut? Bagaimana dengan
bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdandan?”
(Contoh untuk pasien laki-laki)
“Berapa kali T cukuran
dalam seminggu? Kapan T cukuran terakhir? Apa gunanya cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan?”. Iya... sebaiknya cukuran
2x perminggu, dan ada alat cukurnya?”. Nanti bisa minta ke perawat ya.
“Berapa kali T makan
sehari?
”Apa pula yang
dilakukan setelah makan?” Betul, kita harus sikat gigi setelah makan.”
“Di mana biasanya T berak/kencing? Bagaimana
membersihkannya?”. Iya... kita kencing dan berak harus di WC, Nach... itu WC
di ruangan ini, lalu jangan lupa membersihkan pakai air dan sabun”.
“Menurut T kalau mandi itu kita harus bagaimana ?
Sebelum mandi apa yang perlu kita persiapkan? Benar sekali..T perlu menyiapkan pakaian ganti,
handuk, sikat gigi, shampo dan sabun serta sisir”.
”Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi,
suster akan membimbing T melakukannya. Sekarang T siram seluruh tubuh T
termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokkan pada kepala T sampai berbusa lalu
bilas sampai bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di
seluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa
sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai dari arah atas ke bawah. Gosok
seluruh gigi T mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur-kumur
sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh T sampai bersih lalu
keringkan dengan handuk. T bagus sekali melakukannya. Selanjutnya T pakai
baju dan sisir rambutnya dengan baik.”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti
pakaian ? Coba T
sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang
sudah T lakukan tadi ?”. ”Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan
tentang pentingnya kebersihan diri tadi ? Sekarang coba Tina ulangi lagi tanda-tanda bersih dan
rapi”
”Bagus sekali mau berapa kali T mandi dan sikat
gigi...?dua kali pagi dan sore, Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas
harian. Nach... lakukan ya T..., dan beri tanda kalau sudah dilakukan Spt M (
mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru
dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukani? Baik besok lagi kita latihan
berdandan. Oke?” Pagi-pagi sehabis makan.
|
SP 2 Pasien : Percakapan
saat melatih pasien laki-laki berdandan:
a)
Berpakaian
b)
Menyisir rambut
c)
Bercukur
ORIENTASI
“Selamat pagi Pak Tono?
“Bagaimana perasaan bpk
hari ini? Bagaimana mandinya?”sudah dilakukan? Sudah ditandai di jadual
hariannya?
“Hari ini kita akan
latihan berdandan, mau dimana latihannya. Bagaimana kalau di ruang tamu ? lebih
kurang setengah jam”.
KERJA
“Apa yang T lakukan
setelah selesai mandi ?”apa T sudah ganti baju?
“Untuk berpakaian,
pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian yang bersih 2x/hari.
Sekarang coba bapak ganti baju.. Ya, bagus seperti itu”.
“Apakah T menyisir
rambut ? Bagaimana cara bersisir ?”Coba kita praktekkan, lihat ke cermin,
bagus…sekali!
“Apakah T suka bercukur ?Berapa hari sekali
bercukur ?” betul 2 kali perminggu
“Tampaknya kumis dan janggut bapak sudah
panjang. Mari Pak dirapikan ! Ya, Bagus !” (catatan:
janggut dirapihkan bila pasien tidak memelihara janggut)
TERMINASI
“Bagaimana perasaan
bapak setelah berdandan”.
“Coba pak, sebutkan cara
berdandan yang baik sekali lagi”..
“Selanjutnya bapak
setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju seperti tadi ya! Mari kita
masukan pada jadual kegiatan harian, pagi jam berapa, lalu sore jam berap ?
“Nanti siang kita latihan makan yang baik. Diruang makan bersama dengan
pasien yang lain.
SP 3 Pasien: Percakapan
melatih berdandan untuk pasien wanita
a)
Berpakaian
b)
Menyisir rambut
c)
Berhias
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat pagi, bagaimana
perasaaan T hari ini ?Bagaimana mandinya?”Sudah di tandai dijadual harian ?
“Hari ini kita akan
latihan berdandan supaya T tampak rapi dan cantik. Mari T kita dekat cermin dan
bawa alat-alatnya( sisir, bedak, lipstik )
KERJA
“ Sudah diganti tadi pakaianya sehabis mandi ? Bagus….! Nach…sekarang
disisir rambutnya yang rapi, bagus…! Apakah T biasa pakai bedak?” coba
dibedakin mukanyaT, yang rata dan tipis. Bagus sekali.” “ T,
punya lipstik mari dioles tipis. Nach…coba lihat dikaca!
TERMINASI
“Bagaimana perasaan T
belajar berdandan”
“T jadi tampak segar dan
cantik, mari masukkan dalam jadualnya. Kegiatan harian, sama jamnya dengan
mandi. Nanti siang kita latihan makan yang baik di ruang makan bersama pasien
yang lain”.
SP 4 Pasien : Percakapan melatih pasien makan secara mandiri
a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b)
Menjelaskan
cara makan yang tertib
c) Menjelaskan cara merapihkan peralatan
makan setelah makan
d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan
yang baik
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat siang T,”
” Wow...masih rapi dech
T”.
“Siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan
yang baik. Kita latihan
langsung di ruang makan ya..!” Mari...itu sudah datang makanan.“
KERJA
“Bagaimana kebiasaan
sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana T makan?”
“Sebelum makan kita
harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktekkan! “Bagus! Setelah itu kita
duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu. Silakan T yang pimpin!. Bagus..
“Mari kita makan.. saat
makan kita harus menyuap makanan satu-satu dengan pelan-pelan. Ya,
Ayo...sayurnya dimakanya.”“Setelah makan kita bereskan piring,dan gelas yang
kotor. Ya betul.. dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus!” Itu Suster Ani sedang bagi obat, coba...T
minta sendiri obatnya.”
TERMINASI
“Bagaimana
perasaan T setelah kita makan bersama-sama”.
”Apa
saja yang harus kita lakukan pada saat makan, ( cuci tangan, duduk yang baik,
ambil makanan, berdoa, makan yang baik, cuci piring dan gelas, lalu cuci
tangan.)”
”
Nach... coba T lakukan seperti tadi setiap makan, mau kita masukkan dalam
jadual?.Besok kita ketemu lagi untuk latihan BAB / BAK yang baik, bagaiman
kalau jam 10.00 disini saja ya...!”
SP 5 Pasien : Percakapan
mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK
secara mandiri
a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah
BAB dan BAK
c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB
dan BAK
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
Orientasi
“Selamat pagi T ?
Bagaimana perasaan T hari ini ?” Baik..!
sudah dijalankan jadual kegiatannya..?”
“Kita akan membicarakan
tentang cara berak dan kencing yang baik?
“ Kira-kira 20 menit
ya...T. dan dimana kita duduk? Baik disana dech...!
Kerja
Untuk pasien pria:
“Dimana biasanya
Tono berak dan kencing?” “Benar Tono, berak atau kencing yang baik itu di
WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup dan ada saluran
pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak
berak/kencing di sembarang tempat ya.....”
“Sekarang, coba
Tono jelaskan kepada saya bagaimana cara
Tono cebok?”
“Sudah bagus ya
Tono, yang perlu diingat saat Tono cebok adalah Tono membersihkan anus atau
kemaluan dengan air yang bersih dan pastikan tidak ada tinja/air kencing yang masih tersisa di tubuh Tono”. “Setelah
Tono selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC
dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya
sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing
seperti ini, berarti Tono ikut mencegah
menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing”
“Setelah selesai
membersihan tinja/air kencing, Tono perlu merapihkan kembali pakaian sebelum
keluar dari WC/kakus/kamar mandi. Pastikan resleting celana telah tertutup rapi
, lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun.”
Untuk pasien
wanita:
“Cara cebok yang
bersih setelah T berak yaitu dengan
menyiramkan air dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik ya, …… Cara
seperti ini berguna untuk mencegah masuknya kotoran/tinja yang ada di anus ke
bagian kemaluan kita”
“Setelah Tono
selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC dibersihkan.
Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air
kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC.
Jika Tono membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti Tono
ikut mencegah menyebarnya kuman yang
berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing”
“Jangan lupa
merapikan kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus, lalu cuci tangan dengan
menggunakan sabun.”
Terminasi
“Bagaimana
perasaan T setelah kita membicarakan tentang cara berak/kencing yang baik?”
“Coba T jelaskan
ulang tentang cara BAB?BAK yang baik.” Bagus...!
“Untuk selanjutnya T bisa melakukan cara-cara yang telah dijelaskan tadi ”.
“ Nach...besok
kita ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauhmana T bisa melakukan jadual
kegiatannya.”
2. Tindakan keperawatan pada keluarga
a. Tujuan
1)
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
kurang perawatan diri.
b. Tindakan keperawatan
Untuk memantau kemampuan pasien dalam
melakukan cara perawatan diri yang baik maka Saudara harus melakukan tindakan
kepada keluarga agar keluarga dapat meneruskan melatih pasien dan mendukung
agar kemampuan pasien dalam perawatan dirinya meningkat. Tindakan yang
dapat Saudara lakukan:
1) Diskusikan dengan keluarga tentang masalah
yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
2) Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk
mengurangi stigma
3) Diskusikan dengan keluarga tentang
fasilitas kebersihan diri yang
dibutuhkan oleh pasien
untuk menjaga perawatan diri pasien.
4) Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam
merawat diri pasien dan
membantu mengingatkan pasien
dalam merawat diri (sesuai jadual
yang telah disepakati).
5) Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian
atas keberhasilan
pasien dalam merawat diri.
6)
Latih keluarga cara merawat pasien dengan defisit
perawatan diri
SP1 Keluarga: Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah
perawatan diri dan cara merawat
anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat pagi Pak / Bu, saya D, perawat yang merawat T”
“Apa pendapat Bapak tentang anak Bapak, T?”
“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah
yang dialami T dan bantuan apa yang dapat diberikan.”
“Berapa lama waktu Bapak/ Ibu yang tersedia?,
bagaimana kalau 20 menit?, mari kita duduk di kantor perawat!”
KERJA
“Apa saja masalah yang Bapak/ Ibu rasakan dalam merawat T ?” Perawatan
diri yang utama adalah kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB/BAK.
“Perilaku
yang ditunjukkan oleh T itu dikarenakan gangguan jiwanya yang membuat pasien
tidak mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri. Baik...akan saya jelaskan ;
untuk kebersihan diri, kami telah melatih T untuk mandi, keramas, gosok gigi,
cukuran, ganti baju, dan potong kuku. Kami harapkan Bapak/Ibu dapat menyediakan
alat-alatnya. T juga telah mempunyai jadual pelaksanaanya untuk berdandan,
karena anak Bapak/ Ibu perempuan, kami harapkan dimotivasi sehabis mandi untuk
sisiran yang rapi, pakai bedak,dan lipstik. Untuk makan, sebaiknya makan
bersama keluarga dirumah, T telah mengetahui lanhkah-langkahnya : Cuci tangan,
ambil makanan, berdoa, makan yang rapih, cuci piring dan gelas, lalu cuci
tangan. Sebaiknya makan pas jam makan obat, agar sehabis makan langsung makan
obat. Dan untuk BAB?BAK, dirumah ada WC Bapak/Ibu ?Iya..., T juga sudah belajar
BAB/BAK yang bersih. Kalau T kurang
motivasi dalam merawat diri apa yang
bapak lakukan?
Bapak juga
perlu mendampinginya pada saat merawat diri sehingga dapat diketahui apakah T
sudah bisa mandiri atau mengalami hambatan dalam melakukannya.”
”Ada yang Bapak/Ibu tanyakan?”
TERMINASI
Bagaimana perasaan Pak J setelah kita bercakap-cakap?”
“Coba Pak J sebutkan lagi apa saja yang harus
diperhatikan dalam membantu anak Bapak, T dalam merawat diri.”
” Baik nanti kalau Bapak/Ibu besuk bisa ditanyakan
pada T.”
“Dan dirumah nanti, cobalah Bapak/Ibu mendampingi
dan membantu T saat membersihkan diri.”
“Dua hari lagi kita akan ketemu dan Bapak/Ibu akan
saya dampingi untuk memotivasi T dalam merawat diri.”
SP 2 Keluarga : Melatih
keluarga cara merawat pasien
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini:ORIENTASI
“Assalamualaikum Bapak/Ibu sesuai janji kita dua hari yang lalu kita
sekarang ketemu lagi”
“Bagaimana Bapak/Ibu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita
bicarakan dua hari yang lalu?”
“Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak?”
“Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung keT
ya?”
“Berapa lama ada waktu Bapak/Ibu?”
KERJA
“Sekarang anggap saya adalah T, coba bapak praktekkan cara memotivasi T
untuk mandi, berdandan, buang air, dan makan”
“Bagus, betul begitu caranya”
“Sekarang coba praktekkan cara
memberikan pujian kepada T”
“Bagus, bagaimana kalau cara memotivasi T minum obat dan melakukan
kegiatan positifnya sesuai jadual?”
“Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat T”
“Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada T?”
(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)
TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat T
?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi
setiap kali bapak dan ibu membesuk T”
“Baiklah
bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita
akan mencoba lagi cara merawat T sampai bapak dan ibu lancar melakukannya”
“Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?”
“Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu”
|
SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama
keluarga
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Assalamualaikum Bapak/Ibu hari ini T sudah boleh pulang, untuk itu
perlu dibicarakan jadual T selama dirumah”
“Bagaimana pak, bu, selama bapak dan ibu membesuk apakah sudah terus
dilatih cara merawat T?”
“Nah sekarang mari kita bicarakan jadual di rumah tersebut disini
saja?”
“Berapa lama bapak dan ibu punya waktu.?”
KERJA
“Pak,Bu...,ini jadual kegiatan T dirumah sakit, coba perhatikan apakah
dapat dilaksanakan dirumah.?
“ Pak / Bu..jadual yang telah
dibuat selama T di rumah sakit tolong dilanjutkan dirumah, baik jadual
aktivitas maupun jadual minum obatnya”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang
ditampilkan oleh anak ibu dan bapak selama di rumah. Kalau misalnya T menolak
terus menerus untuk makan, minum, dan mandi serta menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, maka segera hubungi Suster S
di Puskesmas Ingin Jaya, puskesmas terdekat dari rumah ibu dan bapak, ini
nomor telepon puskesmasnya: (0651) 446xxx.
Selanjutnya suster S yang akan membantu memantau perkembangan T selama
di rumah”
TERMINASI
“ Bagaimana Pak, Bu...ada yang belun jelas ?. Ini jadual harian T untuk
dibawa pulang.” Dan ini surat rujukan untuk perawat K di puskesmas
Indrapuri.”
“ Jangan lupa kontrol ke Puskesmas sebelum obat habis, atau ada
gejala-gejala yang tampak.” “ Silahkan
selesaikan administrasinya.”
|
E. Evaluasi
1. Kemampuan
pasien dan keluarga
PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA
DENGAN MASALAH KURANG PERAWATAN DIRI
Nama pasien :
.................
Nama ruangan : ...................
Nama perawat : ...................
Petunjuk pengisian:
1. Berilah tanda
(V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di bawah ini.
2. Tuliskan
tanggal setiap dilakukan penilaian
No
|
Kemampuan
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
|
|
|
|
||
A
|
Pasien
|
||||
1
|
Menyebutkan
pentingnya kebersihan diri
|
|
|
|
|
2
|
Menyebutkan cara
membersihkan diri
|
|
|
|
|
3
|
Mempraktekkan
cara membersihkan diri dan memasukkan dalam jadual
|
|
|
|
|
4
|
Menyebutkan
cara makan yang baik
|
|
|
|
|
5
|
Mempraktekkan
cara makan yang baik dan memasukkan dalam jadual
|
|
|
|
|
6
|
Menyebutkan
cara BAB/BAK yang baik
|
|
|
|
|
7
|
Mempraktekkan
cara BAB/BAK yang baik dan memasukkan dalam jadual
|
|
|
|
|
8
|
Menyebutkan
cara berdandan
|
|
|
|
|
9
|
Mempraktekkan
cara berdandan dan memasukkan dalam jadual
|
|
|
|
|
B
|
Keluarga
|
||||
1
|
Menyebutkan
pengertian perawatan diri dan proses terjadinya masalah kurang perawatan diri
|
|
|
|
|
2
|
Menyebutkan
cara merawat pasien dengan kurang perawatan diri
|
|
|
|
|
3
|
Mempraktekkan
cara merawat pasien dengan kurang perawatan diri
|
|
|
|
|
4
|
Membuat jadual
aktivitas dan minum obat klien di rumah (discharge planning)
|
|
|
|
|
2. Kemampuan perawat
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MERAWAT
PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI
Nama pasien :
.................
Nama ruangan : ...................
Nama perawat :
...................
Petunjuk pengisian:
Penilaian tindakan keperawatan untuk setiap SP
dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja (No 04.01.01).
Nilai tiap penilaian kinerja masukkan ke tabel
pada baris nilai SP.
No
|
Kemampuan
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
|
|
|
|
|
|
|
||
A
|
Pasien
|
|||||||
|
SP I p
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga
kebersihan diri
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP I p
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP IIp
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan cara makan yang baik
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Membantu pasien mempraktekkan cara makan yang
baik
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP IIp
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP III p
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan cara eliminasi yang baik
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi
yang baik dan memasukkan dalam jadual
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP III p
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP IV p
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan cara berdandan
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Membantu pasien mempraktekkan cara berdandan
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP IV p
|
|
|
|
|
|
|
|
B
|
Keluarga
|
|||||||
|
SP I k
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala defisit
perawatan diri, dan jenis defisit perawatan diri yang dialami pasien beserta
proses terjadinya
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Menjelaskan cara-cara merawat pasien defisit
perawatan diri
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP I k
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP II k
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan defisit
perawatan diri
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien defisit
perawatan diri
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP II k
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP III k
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah termasuk minum
obat (discharge planning)
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan follow up pasien
setelah pulang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP IIIk
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Total nilai: SPp + SP k
|
|
||||||
|
Rata-rata
|
|
F.
Dokumentasi Asuhan
Keperawatan
Panduan pengkajian pada pasien yang mengalami masalah kurang
perawatan diri.
VI. Status Mental
1.
Penampilan
Tidak rapi
Penggunaan pakaian tidak sesuai
Cara berpakaian tidak seperti
biasanya
Jelaskan …………………………………………………………………………..
Masalah Keperawatan:…………………………………………………………….
VII. Kebutuhan Sehari-hari
1.
Makan
Bantuan minimal Bantuan total
2.
BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total
3.
BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total
4.
Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan total
Jelaskan
…..………………………………………………………………….
Masalah Keperawatan:…………………………………………………………….
|
G.
Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi kelompok yang dapat diberikan untuk pasien
dengan masalah defisit perawatan diri adalah: TAK stimulasi persepsi:Perawatan
Diri
1. Sesi I: Manfaat Perawatan Diri
2. Sesi II: Menjaga Kebersihan Diri
3.
Sesi III: Tata Cara Makan dan Minum
4. Sesi IV: Tata Cara Toileting
5. Sesi V: Tata Cara Berdandan
H.Pertemuan Kelompok Keluarga
Asuhan keperawatan untuk kelompok keluarga ini dapat diberikan
dengan melaksanakan pertemuan keluarga baik dalam bentuk kelompok kecil dan
kelompok besar. Lebih rinci
panduan pertemuan keluarga ini dapat dilihat di modul lain. Demikian juga dengan format evaluasi untuk
pasien dan perawat akan ditampilkan di modul khusus yang membahas pertemuan
keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar